• Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • RSS Feed

Saturday 31 May 2014

Perjalanan pertama Kayla saat berumur 3,5 bulan adalah mudik ke Klaten. Rumah bapak dan Ibu saya yang asli Klaten Jawa Tengah. Kami bertiga berangkat dari Magetan sekitar jam 04.20 WIB, lalu sampai di Klaten sekitar jam 07.00. Bisa dibilang cepet karena jalanan masih sepi jadi bisa tancap gas.

Mudik kali ini dalam rangka kumpul keluarga karena rumah lagi direnov. Loh, drenov kok buat kumpul2 emang bisa? ya tentu bisa... hehhehe... jadi ceritanya kamar dibongkar smua, trus gak ada kamarnya.. kita semua tidur diruang tamu kaya main rumah-rumahan. Rameeeee benerrr... 
Kalo drumah sendiri tu bawaannya hepii, bisa ketawa-ketiwi ma mbak-mbakku, ma ponakan2..

Kami di Klaten selama 5 hari, lumayan bwt melepas rindu dirumah dan kami balik ke Magetan hari Selasa. Nah, mumpung lewat Solo suami ngajakin liat-liat tempat jualan mesin digital printing. Jadilah kita nyari toko tersebut sesuai alamat yang diberikan. Yah berhubung kita kurang tau jalan, malah muter2 tembus keraton solo dan pasar Klewer, maceett pulaaa.. huhu..
Kay mabok gara2 jalannya rusak banyak lubangnnya, tapi alhamdullah nyampe rumah udah sehat. Oia selama diperjalanan dy nenen teruus, lepas paling cuma bentar aja.





                                                 enakknya istirahat dulu ayah.. :)

                       




                                                          how about me??



                                                          main ma mbah uyut kakung 

                                                        main ma kaka El & Nazwa

                                                                Imam kami... 

Thursday 15 May 2014


Wednesday 14 May 2014




Asalamualaikum..

Yipiiii lagi semangat ngeblog, sehari bisa post tiga kali,, hahha,, gapaplah ya
Anyway, Khayakuu udah 3 bulan aja, ciprutnya mama, buah cintaku,, (Lebay.. ;P)

Akhir-akhir ini kayla udah belajar angkat-angkat kepala, dan kalo ditengkurepin udah kuat angkat kepalanya tapi dia blom bisa tengkurep sendiri. Baca-baca di forum si katanya anak bisa di stimulasi tengkurep pake maenan trus dgerakin kanan kiri biar badannya bayi ikut miring trus tengkurep. Udah coba aku terapin ke Khayla pake maenan digerak ke kiri kanan tapi ama dy dilihat doang, badannya tetep aja ga ikut miring (yaahh,,). 
Gapapa si, pengen nunggu kejutan dari Khayla aja, kapan dia bisa tengkurep sendiri, ga maksa juga.. hehhe

Oia, sekarang Khayla juga udah sering senyuuum-senyum, diajak ngobrol  seperti ngasih respon gitu,, hihi senangnya,,

Daily activity Khaylila






Khaylila's Song

Khaylila yang cantik

cepatlah kau besar

ajarkan dunia berbagi seperti yang
ku ajarkan kepadamu..



Khaylila yang mungil 

bila kau jadi pemimpin
berikan hak mereka.. bebas dari rasa takut
juga rasa tertindas



reff:

dengan senyummu senjata membeku
tantara bernyanyi ikuti tingkahmu
tak ada lagi naluri menguasai
perlahan berganti naluri berbagi



satu hal yang pasti..

ajarkan anak kita..
berbagi.. memberi.. lebih dari yang kita
lakukan untuk saat ini..


Ada yang tau lagu ini?
yeaay...ini lagunya Sheila on 7 Seven yang jadi inspirasi nama Khaylila. Dalam lagu tersebut maknannya bagus banget, yakni anak bisa membawa kedamaian bagi orang lain, menjadi pemimpin yang bijaksana etc. Aku dan suami suka banget dengerin lagu ini semenjak hamil. Kalo diruntut ini arti nama anakku.. hehehhe...

Khaylila dalam bahasa arab artinya putri cantik, 
Athaya dalam bahasa arab artinya anugrah Ilahi
Wibowo = berwibawa ( nama belakang Ayahnya)
So arti dari nama Khaylila Athaya Wibowo adalah putri cantik yang membawa kedamaian anugrah dari Ilahi untuk keluarga Satrio Wibowo..


Tuesday 13 May 2014

Semenjak jadi ibu, sekarang jadi sering baca-baca mengenai parenting, bagaimana membentuk anak yang sholeh/sholehah dan menjadi pribadi yang baik di masa depannya nanti. Parenting ala Ali Bin Abi Thalib ini salah satunya.

PARENTING ALA ALI BIN ABI THALIB
“Didiklah anakmu sesuai dengan jamannya, Karena mereka hidup bukan di jamanmu” itulah quote tekenal dari Ali Bin Abi Thalib RA, khalifah ke-4 umat islam yang terkenal dengan kepintaran, kejujuran dan juga kesetiaannya terhadap Rasulullah SAW.
Seperti sudah kita pahami bahwasannya mendidik dan membesarkan anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk menentukan pola pendidikan yang terbaik bagi masing-masing anak, apalagi mereka tidak hidup di jaman dahulu.
Menurut Ali bin Abi Thalib Ra. ada tiga pengelompokkan dalam cara memperlakukan anak:
1. Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja.
2. Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan.
3. Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat.
ANAK SEBAGAI RAJA (Usia 0-7 tahun)
Melayani anak dibawah usia 7 tahun dengan sepenuh hati dan tulus adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan. Banyak hal kecil yang setiap hari kita lakukan ternyata akan berdampak sangat baik bagi perkembangan prilakunya, misalnya :
>> Bila kita langsung menjawab dan menghampirinya saat ia memanggil kita- bahkan ketka kita sedang sibuk dengan pekerjaan kita – maka ia akan langsung menjawab dan menghampiri kita ketika kita memanggilnya.
>>Saat kita tanpa bosan mengusap punggungnya hingga ia tidur, maka kelak kita akan terharu ketika ia memijat atau membelai pngung kita saat kita kelelahan atau sakit.
>> Saat kita berusaha keras menahan emosi di saat ia melakukan kesalahan sebesar apapun, lihatlah dikemudian hari ia akan mampu menahan emosinya ketika adik/ temannya melakukan kesalahan padanya.
Maka ketika kita selalu berusaha sekuat tenaga untuk melayani dan menyenangkan hati anak yang belum berusia tujuh tahun, insya Allah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, perhatian dan bertanggung jawab. Karena jika kita mencintai dan memperlakukannya sebagai raja, maka ia juga akan mencintai dan memperlakukan kita sebagai raja dan ratunya.
ANAK SEBAGAI TAWANAN (usia 8-14 tahun)
Kedudukan seorang tawanan perang dalam islam sangatlah terhormat, Ia mendapatkan haknya secara proporsional, namun juga dikenakan berbagai larangan dan kewajiban. Usia 7-14 tahun adalah usia yang tepat bagi seorang anak bagi seorang anak untuk diberika hak dan kewajiban tertentu.
Rasulullah SAW mulai memerintahkan seoang anak untuk sholat wajib pada usia 7 tahun, dan memperbolehkan kita memukul anak tersebut (atau mengukum dengan hukuman seperlunya) ketika iIa telah berusia 10 tahun namun meninggalkan sholat. Karena itu usia 7-14 tahun adalah saat yang tepat dan pas bagi anak-anak kita untuk diperkenalkan dan diajarkan tentang hal-hal yang terkait dengan hukum-hukum agama, baik yang diwajibkan maupun yang dilarang, seperti:
>> Melakukan sholat wajib 5 waktu
>> Memakai pakaian yang bersih, rapih dan menutup aurat
>> Menjaga pergaulan dengan lawan jenis
>> Membiasakan membaca Al-Qur’an
>> Membantu pekerjaan rumah tanngga yang mudah dikerjakan oleh anak susianya
>> Menerapkan kedisiplinan dalam kegiatan sehari-hari
Reward dan punishment (hadiah/penghargaan/pujian dan hukuman/teguran) akan sangat pas diberlakukan pada usia 7 tahun kedua ini, karena anak sudah bisa memahami arti dari tanggung jawab dan konsekuaensi. Namun demikian, perlakuan pada setiap anak tidak harus sama kerena every child is unique (setap anak itu unik)
ANAK SEBAGAI SAHABAT (usia 15-21 tahun)
Usia 15 tahun adalah usia umum saat anak menginjak akil baligh. Sebagai orang tua kita sebaiknya memposisikan diri sebagai sahabat dan memberi contoh atau teladan yang baik seperti yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib Ra.
>> Berbicara dari hati ke hati
Inilah saat yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati dengannya, menelaskan bahwa ia sudah remaja dan beranjak dewasa. Perlu dikomunikasikan bahwa selain mengalami perubahan fisik, Ia juga akan mengalami perubahan secara mental, spiritual, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga sangat mungkin akan ada masalah yang harus dihadapinya. Paling penting bagi kita para orang tua adalah kita harus dapat membangun kesadaran pada anak-anak kita bahwa pada usia setelah akil baliqh ini, ia sudah memiliki buku amalannya sendiri yang kelak akanditayangkan da diminta pertanggung jawabannya oleh Allah SWT.
>> Memberi Ruang Lebih
Setelah measuki usia akil BAliqh, anak perlu memiliki ruang agar tidakmerasa terkekang, namun tetap dalam pengawasan kita. Controlling tetap harus dilakukan tanpa bersikap otoriter dan tentu saja diiringi dengan berdo’a untuk kebaikan dan keselamatannya. Dengan demikian anak akan merasa penting, dihormati, dicintai, dihargai dan disayangi. Selanjutnya, Ia akan merasa percaya diri dan mempunyai kepribadian yang kuat untuk selalu cenderung pada kebaikan dan menjauhi perilaku buruk.
>> Mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat.
Waktu usia 15- 21 tahun ini penting bagi kita untuk memberinya tanggung jawab yang lebih beratdan lebih besar, dengan begini kelak anak-anak kita dapat menjadi pribadi yang cekatan, mandiri, bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Cobtoh pemberian tanggung jawab pada usia ini adalah seperti memintanya membimbing adik-adiknya, mengerjakan beberapa pekejaan yang biasa dikerjakan oleh orang dewasa, atau mengatur jadwal kegiatan dan mengelola kuangannya sendiri
>> Membekali anak dengan keahlian hidup.
Rasulullah SAW bersabda, “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (Riwayat sahih Ima Bukhari dan Imam Muslm)
Secara harfiah, olah raga berkuda, berenang dan memanah adalah olah raga yang sangat baik untuk kebugaran tubuh. Sebagian menafsirkan bahwa berkuda dapat pula diartikan mampu mengendarai kendaraan (baik kendaraan darat, laut, udara). Berenang dapat disamakan dengan ketahanan dan kemampuan fisik yang diperlukan agar menjadi muslim yang kuat. Sedangkan memanah dapat pula diartikan sebagai melatih konsentrasi dan fokus pada tujuan.
Di era modern, sebagian pakar memperluas tafsiran hadist diatas sebagai berikut :
>Berkuda = Skill of Life, memberi keterampilan atau keahlian sebagai bekal hidup agar memiliki rasa percaa diri, jiwa kepemimpinan dan pengendalian diri yang baik.
> Berenang = Survival of Live, mendidik anak agar selalu bersmangat, tidak mudah menyerah dan tegar dalam menghadapi masalah.
> Memanah = Thingking of Life, mengajarkan anak untuk membangun kemandirian berpikir, merencanakan masa depan dan menentukan target hidupnya.
Semoga saja kita para orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya dapat memberikan perlakuan yang tepat pada anak-anak, siapapun mereka, dari manapun mereka berasal, dan dimanapun mereka berada, karena anak-anak adalah tanggung jawab orang dewasa di sekitarnya.
 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff